Review Stan Lee (2023) Berkat Beliau MCU Hadir
Dalam rangka 100 tahun hidup berkarya di industri buku komik bersama Marvel, sang legenda Stan Lee dibuatkan film dokumenternya oleh Marvel Studios yang sudah bisa disaksikan di Disney+ sejak 26 Juni kemarin. Film ini disutradarai oleh David Belb, sutradara dibalik film dokumenter Jiro Dreams of Sushi (2015). Stan Lee (2023) memiliki runtime selama 90 menit dan film ini hanya dibintangi oleh Stan Lee.
Stan Lee (2023) adalah film dokumenter biografi yang menceritakan pengalaman hidupnya menghabiskan waktu berkarya menciptakan karakter-karakter populer sejak 1940-an. Hingga hasil buah tangannya bisa kita nikmati melalui media buku komik sampai film live action. Film ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang Stan Lee yang sudah berkontribusi di industri komik bahkan sinema. Terutama di perusahaan dimana ia bekerja, Marvel.
Sinopsis Stan Lee (2023)
Stan Lee lahir pada 28 Desember 1922 memiliki nama lengkap Stanley Martin Lieber yang tinggal di kota New York. Memiliki satu saudara adik laki-laki bernama Larry. Lahir dari keluarga yang sederhana, Stan Lee sudah memulai bekerja semenjak lulus sekolah menengah atas. Ia bekerja di kantor penerbit buku, selama disana ia sudah mengerjakan banyak buku mulai dari kisah cerita detektif, romansa cinta, hingga akhirnya dia menemukan satu genre yang benar-benar mengubah hidupnya, yakni superhero.
Sepanjang karirnya dia tidak sendirian, ia berkolaborasi bersama Steve Ditko dan Jack Kirby. Mereka telah menciptakan banyak kisah dengan beragam karakter yang hidup didalamnya. Sebut saja Iron Man, Spider-Man, Thor, Captain America, dan grup superhero semacam Avengers, Fantastic 4, X-Men dan yang lainnya.
Review Stan Lee (2023)
Jujur, film ini adalah film biografi pertama yang gua tonton ditahun ini. Terakhir gua nonton film biografi kayaknya Ip Man 3 deh itu juga udah lama banget. Film Stan Lee (2023) seru untuk diikuti, sajiannya tidak membosankan, kita disuguhkan kisahnya dengan detail mulai dari beliau ahir, lulus sekolah, pernah kerja di perusahaan tekstil sebelum terjun ke bidang media, kisah asmaranya, hingga menceritakan bagaimana ide tiap karakter terkenal Marvel diciptakan.
Sepanjang film kita mendengarkan suara Stan Lee di berbagai wawancara, juga suara rekan kerjanya. Dan gua terbawa suasana atas apa yang film ini coba tampilkan dan sampaikan, hingga tak terasa filmnya sudah selesai.
Secara tampilan film ini menggunakan banyak sekali material footage yang dimasukan. Film hitam putih, arsip video tua, dokumentasi pribadi Stan Lee dan adegan ilustrasi kisah dirinya yang menggunakan miniatur, entah miniatur sungguhan atau hasil CGI, bagus banget gambarnya yang mana gua tidak bisa membedakan.
Setelah mengikuti kisah sang legenda, gua bisa merasakan betapa frustasinya zaman dimana industri komik sangat laris. Sehingga banyak tuntutan mulai dari pembaca dari kalangan muda sampai tua, lembaga sensor yang 'menghambat' naluri kreatifitas kreator, hingga keadaan politik, ekonomi, dan militer yang ternyata berpengaruh terhadap keberlangsungan bisnis buku komik.
Sampai pada akhirnya gua meneteskan air mata. Gua besar menonton film dengan karakter buatannya. Dan Stan Lee tampil di banyak film Marvel sebagai kameo yang singkat dan lucu yang berhasil membuat gua tersentuh dan terharu. Mengingat dia sudah berkarya sejak 1940an, banyak orang-orang yang hidup dan tumbuh besar hingga memiliki anak cucu bersama karyanya dan orang-orang sayang dengan karakter yang ia ciptakan. Hingga sekarang menjadi satu kesatuan dalam satu universe yang megah bernama Marvel Cinematic Universe. Berkat siapa? yup betul Mas Adam. The G.O.A.T Stan Lee!.
5/5⭐️
Posting Komentar untuk "Review Stan Lee (2023) Berkat Beliau MCU Hadir"
Posting Komentar