Review Film Justice League: The Flashpoint Paradox


DC animated Universe
dimulai di tahun 2013 dengan penayangan film Justice League: Flashpoint Paradox karya Jay Olivia. Secara story, cinematic, dan character arc, film ini tidak kalah menarik dan seru dengan film-film DC lainnya. Bahkan berani compare dengan jagat film DC live action.

Voice cast di film ini ada Justin Chambers sebagai Barry Allen/The Flash, C. Thomas Howel sebagai Prof Zoom, Michael B Jordan sebagai Cyborg, Kevin Conroy sebagai Bruce Wayne/Batman, dan Kevin McKidd sebagai Thomas Wayne.

Bercerita tentang Barry Allen alias The Flash yang dihantui kenyataan bahwa dia masih menyesal tidak dapat menyelamatkan nyawa ibunya, Nora Allen waktu ia kecil. Dengan kekuatan super speed-nya, ia kembali ke masa lalu menyelamatkan ibunya dari tragedi. Tanpa sepengetahuannya, ternyata tindakan yang telah Allen lakukan berdampak besar pada tatanan dunia. Kaum Atlantis dan Amazon terlibat konflik, hingga terjadi perang dunia di Eropa. Juga semua orang yang Allen kenal sudah berbeda dan berubah nasibnya, seperti Bruce Wayne mati dan ayahnya lah yang menjadi Batman. Untuk meng-undo perbuatannya, Allen harus masuk time barrier dan kembali ke masa lalu menggagalkan tindakan dirinya sendiri akan menyelamatkan ibunya. 

REVIEW

Jujur, gua kebingungan pas awal pertama nonton film ini. Pusing aja gitu soal time travel ginian. Tapi setelah nonton kedua kalinya gua enjoy banget. Jalan ceritanya gak sebegitu rumit yang gua pikirkan. Cuma perkara Barry Allen kembali ke masa lalu menyelamatkan nyawa ibunya. Yang ternyata perubahan kecil seperti itu berdampak sangat besar.

Sebagai seorang yang suka ngikutin cerita karakter DC, gua dapat cerita baru karena beberapa peristiwa yang sudah kita ketahui berubah. What if (bagaimana jika) Bruce kecil tidak selamat. What if Kal El tidak dibesarkan di Smallville dan malah menjadi bahan penelitian. Cerita seperti itu tentunya sangat seru untuk disimak. 
Batman Thomas Wayne

Konflik utama film pun disajikan on point, jelas alasan dan latar belakangnya. Penyelesaiannya pun terbilang menegangkan dan tak terduga bahkan cukup dark. Namun tidak semua karakter mendapatkan porsi yang adil untuk ditampilkan. Ada beberapa yang memang numpang mejeng doang tanpa ada pengaruh apa-apa ke inti cerita.

Sequence action-nya banyak dan seru. Beberapa adegan mungkin tidak begitu pantas buat anak-anak karena kengeriannya. Tapi pertunjukan adu kekuatan tiap jagoan dan penjahat sangat menyenangkan untuk ditonton.
 
Secara kualitas animasinya bagi gua tidak begitu spesial kemasannya. Tidak jelek tapi tidak yang luar biasa bagus juga. Standar kualitas animasi tahun 2013 yang tayang di tv. Dengan style campuran 3D dan 2D, 3D untuk gambar statis dan 2D untuk gambar yang dinamis.
Aquaman dibunuh Wonder Woman

Film ini baru aja permulaan untuk semesta animasi DC yang lebih luas. Karena ceritanya berkelanjutan, maka masih ada banyak film yang musti ditonton. Secara keseluruhan film ini masih layak ditonton terlebih buat Lu pecinta cerita dari DC yang kebanyakan suram-suram ceritanya.

3/5⭐️

Posting Komentar untuk "Review Film Justice League: The Flashpoint Paradox"