Mengulas Film Perempuan Bergaun Merah (2022) Horror Indonesia Tersadis Tahun Ini


Bulan Oktober kemarin bioskop nasional dihiasi beragam film dari berbagai genre, termasuk horror. Bahkan tiap minggunya rilis film horror baru. Sebut saja Inang, Qodrat, Pamali, Kalian Pantas Mati, dan Perempuan Bergaun Merah

Perempuan Bergaun Merah (2022) menarik perhatian gua karena diproduseri oleh Timo Tjahjanto, ditemani Wicky V Olindo. Timo memang terkenal sebagai sineas "sadis" cukup kental yang telah menciptakan film-film keren seperti Sebelum Iblis Menjemput, Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2, V/H/S/2, dan V/H/S/94.

Disutradarai oleh William Chandra, film ini dimeriahkan Tatjana Saphira, Refal Hady, Stella Cornelia, Aufa Assagaf, Dewi Pakis, dan Dayu Wijanto. Film dengan durasi 90 menit ini memiliki premis Dinda (Tatjana Saphira) harus memecahkan misteri kematian sahabatnya Kara (Stella Cornelia) yang menjadi hantu perempuan bergaun merah.

Cerita dimulai saat Kara (Stella Cornelia), Dinda (Tatjana Saphira), Rossa (Faradina Mufti), Gerry (Ibrahim Risyad), Wisnu (Jordy Rizkyanda) dan Marko (Aufa Assagaf) mengadakan party kecil-kecilan sambil mabuk di apartemen Kara. Karena mabuk berat, terjadilah hal-hal tidak senonoh yang menimpa Dinda dan Kara. Dinda berhasil melarikan diri, sedangkat Kara hilang entah kemana.

Sebulan tidak mengetahui keberadaan Kara, Ibu Kara (Dayu Wijanto) meminta tolong Nenek Wong (Dewi Pakis) seorang ahli supranatural untuk menerawang dimana keberadaan anaknya. Ternyata Kara sudah meninggal dan menjelma menjadi hantu bergaun merah. Kara pun gentayangan, satu persatu kawannya yang party dirumahnya diteror hingga mati, termasuk Dinda. Untuk menghentikan terornya, mayatnya harus segera ditemukan.

REVIEW

Pengalaman gua nonton film ini cukup berkesan, karena nonton bareng kawan dari sekolah yang udah lama gak ketemu. Banyak ketawanya daripada tegangnya atau seramnya. Bukan berarti film ini lucu, namun lebih kepada kami yang suka ngebecandain beberapa adegan difilm Perempuan Bergaun Merah (2022).

Bagaimanapun pula gua memperhatikan beberapa hal yang gua sadari dan juga patut diapresiasi. Yaitu aspek artistiknya. Kostum pada karakter hantu bergaun merah dibuat sangat baik, detail dan menyeramkan. Makeupnya pun begitu.

Kontribusi Timo Tjahjanto cukup berasa, banyak adegan mengerikan, sadis, dan menjijikan difilm ini. Layaknya Final Destination, satu persatu korban melayang nyawanya ditangan hantu bergaun merah. Mungkin kontribusinya hanya sekedar saran dari segi artnya sisanya dieksekusi dengan baik oleh William Chandra.

Sisipan budaya tiongkok di film ini memberi suasana baru yang belum pernah gua tonton sebelumnya. Yang mana kita sudah terbiasa dengan hal-hal supranatural dari Jawa diberbagai film horror Indonesia. Mitos, ritual, dan budayanya sangat menarik untuk diperhatikan. Kegiatan supranatural yang bukan cuma nyeremin, juga unik. 

Dari segi plotnya film ini terasa kewalahan, padahal benang merah cerita seharusnya gak sepanjang ini, durasi filmnya menurut gua bisa lebih ramping lagi. Karena ada beberapa adegan yang diulang-ulang. Inti ceritanya kan mencari mayat Kara. Sudah diberi clue kalau mayatnya ada di tempat awal kejadian. Entah kenapa karakter disini kebanyakan "santai" seolah-olah menunggu gilirannya dibunuh. Gua merasa gak ikut terlibat misi pencarian mayatnya yang mana artinya ceritanya gak begitu seru.

Juga ada pelintiran plot ganda yang berasa kosong. Berasa mengada-ada, karena si karakter gak berkontribusi banyak membangun cerita dari awal sampai akhir. Semua fakta disuapin diakhir film yang mana bikin gua kayak "Apaan!?" "Twist macam apa ini?"

Yang jelas kedalaman karakter difilm ini gak ditulis dengan baik. Lemah narasinya. Kita sebagai penonton gak percaya dan gak peduli sama karakternya. Kita seharusnya mengikuti perjalanan mereka dengan penuh simpati. Ibaratnya kita ingin karakter protagonisnya tuh selamat diakhir film. Yaa selamat sih karakter utamanya, tapi kerasa kayak yaudah selesai, gitu doang.

Menurut gua film Perempuan Bergaun Merah mengganti duit tiket gua dengan impas. Sajian horror brutalnya gokil, dieksekusi dengan baik. Terlihat dari posternya juga yang dominan berwarna merah, jadi espektasi gua menonton horror ngeri dan menjijikan terpenuhi. Yang mana pastinya cocok bagi Lo yang mencari film horror berdarah-darah dengan adegan sadis dan brutal seperti gua. Patut dicap film horror indonesia terbrutal dan sadis tahun 2022. Tapi tidak dengan cerita dan karakternya, kurang jos. 3/5 ðŸŒŸ

Posting Komentar untuk "Mengulas Film Perempuan Bergaun Merah (2022) Horror Indonesia Tersadis Tahun Ini"