Review Film Raden Saleh (2022) Heist Lokal yang Elegan dan Membanggakan


Salah satu film Indonesia yang paling diantisipasi tahun ini akhirnya sudah bisa kita saksikan dan nikmati keseruannya dilayar lebar. Aku masih ingat pertama kali menonton teasernya waktu itu tayang sebelum film Ben & Jody dimulai. Film dengan embel-embel 'pencurian terbesar abad ini" tuh cukup menjanjikan jika dilihat materi promosinya. Lalu bagaimana dengan filmnya? Apakah sebesar dengan tagline nya?

Mencuri Raden Saleh (2022) merupakan film drama kriminal yang ditulis dan disutradara Angga D Sasongko, beliau menulis ditemani Husein M. Atmodjo. Film ini dimeriahkan oleh Iqbaal Ramadhan (Piko), Angga Yunanda (Ucup), Rachel Amanda (Fella), Umay Shahab (Gofar), Aghniny Haque (Sarah), dan Ari Irham (Tuktuk). Film produksi dari Visinema Pictures ini tayang serentak di bioskop nasional sejak 25 Agustus 2022 dan memiliki runtime yang cukup panjang, yaitu 2,5 jam.


Bercerita tentang satu komplotan newbie yang berniat untuk mencuri lukisan yang paling berharga yang pernah Indonesia miliki yakni lukisan penculikan pangeran Diponegoro karya Raden Saleh. Beranggotakan 6 orang, mereka adalah Piko (Iqbaal Ramadhan), Ucup (Angga Yunanda), Sarah (Aghniny Haque), Fella (Rachel Amanda), Gofar (Umay Shahab), dan Tuktuk (Ari Irham).

Piko yang mempunyai kemampuan melukis luar biasa berhasil meniru lukisan fenomenal karya Raden Saleh. Piko dan Ucup hendak menjual kepada kliennya. Tanpa sepengatahuannya, ternyata klien yang dia kerja sama selama ini adalah Permadi sang mantan presiden. Permadi menawarkan pekerjaan dengan upah yang tinggi yaitu menukar lukisan Raden Saleh yang asli dengan yang KW super buatan Piko. Tentu mereka menolak tawaran tersebut, karena mereka bukan pencuri. Namun keadaan sulit dan nasib sial mendesak Piko dan Ucup untuk menyetujui permintaan Permadi. Hingga mereka diberikan modal untuk persiapan dan juga mencari kru.


Piko dan Ucup merekrut Sarah, Fella, Gofar dan Ucup untuk bergabung. Setelah rencana yang disiapkan matang akhirnya aksi pencurian dimulai. Mereka berencana menukarkan lukisan asli dengan yang palsu didalam terowongan SCBD. Singkat cerita usaha mereka gagal total karena tidak sengaja menabrak mobil polisi dan membuat mereka semua panik.

Semua anggota berhasil kabur kecuali Tuktuk diamankan polisi. Dan mereka pun resmi menjadi buronan.Lantas apa langkah mereka selanjutnya? Siapa dalang dibalik rencana pencurian ini? dan bagaimana bisa rencana yang sudah disiapkan gagal begitu mudahnya?

REVIEW

So, ulasan ini tidak mengandung bocoran atau spoiler, jadi aman untuk dibaca. Tentu saja aku berangkat dengan espektasi tinggi karena dijanjikan tayangan yang katanya bikin mindblowing, film heist terbesar pertama Indonesia, dan terlebih para pengisi film dengan aktor dan aktris muda nan berbakat idola remaja masa kini.


Sebenarnya, espektasiku cukup terpenuhi, bahkan apa yang ada dibayanganku terjadi dan benar adanya. Yang paling utama, cerita. Ceritanya bagus, menyenangkan, menegangkan, seru dan bahkan haru. Meskipun alurnya agak loncat maju mundur tapi masih tergolong mudah dimengerti dan itu terjadi di ketiga babak film. Ceritanya asyik untuk diikuti, terbukti dengan durasi yang panjang ternyata presentasinya gak bikin ngantuk. Ditambah visual yang stunning gambar yang disajikan sedap dipandang mata. Tetap saja karena ini film aksi ada adegan yang diambil dengan handheld sehingga gambarnya goyang yang mungkin berpotensi membuat kepala pusing. Tentunya hal itu dilakukan dengan tujuan agar adegannya terasa lebih menegangkan dan seakan-akan kita ikut terlibat dan merasakan situasi didalamnya.

Aktor yang dilibatkan disini bukan main bagusnya. Masing-masing peran tidak disia-siakan potensinya. Piko dengan kemampuan melukisnya, Ucup dengan gawai canggihnya, Sarah dengan kemampuan bela dirinya, Fella dengan privilege-nya, Tuktuk dengan skill mengemudinya, dan Gofar dengan kemampuan mekaniknya. Semuanya ikut andil, nggak ada tuh peran yang gak guna kayak temen presentasi didepan kelas. Namun menurutku mungkin karena terjepit durasi, perkembangan akan karakter mereka tidak begitu naik, alias stuck disana. Opiniku ini akan terbantahkan jika sekuelnya dibuat dan mereka menjadi tajir melintir, kemudian mewujudkan mimpi mereka sesuai dengan apa yang disampaikan di film.


Masuk ke jualan utama film ini, heist. Apa itu heist? dalam dunia perfilman, heist merupakan genre film yang menyuguhkan tayangan kriminalitas yakni merampok atau mencuri yang mana biasanya menampilkan keterampilan, keberanian dan kecerdikan para pelaku kriminal. Di Indonesia apa film heist sebelum Mencuri Raden Saleh? sepertinya tidak ada (bagi yang tau silahkan bagi di kolom komentar wkwk). Adalah hal yang luar biasa untuk kemajuan industri film Indonesia dan juga tamparan untuk netizen-netizen yang bilang "film indo gitu mulu, gak ada inovasi". Hormat, salut dan apresiasi setinggi-tingginya untuk para sineas Mencuri Raden Saleh baik didepan maupun dibelakang layar yang telah menambah satu judul daftar film terbaik yang Indonesia miliki.

Anyway, film ini memberikan pengalaman unik layaknya film heist internasional. Kemasannya elegan begitupun dengan adegan aksinya, menegangkan pastinya dan seru. Memang jam terbang Angga Sasongko sudah tinggi dalam membuat sequence action, mengingat beliau berhasil membuat film aksi di Wiro Sableng (2018) dan Ben & Jody (2022). Mencuri Raden Saleh memberikan beberapa kejutan yang menarik seiring berjalannya film. Hingga memuncak di adegan akhir yang mana plotnya dipelintir dan berhasil membuat penonton teriak. Terapi tidak denganku.

Meskipun aku menikmati keseruan, ketegangan, dan kekacauan di film ini. Alur ceritanya mudah sekali untuk ditebak. Tiap akhir subplotnya cukup mudah diterka, twist pamungkas di akhir film gampang ditebak. Entahlah mungkin aku tidak seharusnya menerka-nerka dalam benakku yang sebenernya cukup mengganggu akan kejutan yang diberikan. Namun disisi lain ada rasa senang karena apa yang diespektasikan terjadi di film ini. Apakah minus untuk filmnya? bagiku nggak juga, untungnya twist di film ini nggak ngaco, terstruktur dengan baik dan detail juga masuk akal.

Hal yang kurang aku demen nonton film Mencuri Raden Saleh adalah gambar yang suka salah fokus, dialog yang kurang begitu jelas pengucapannya (khususnya di adegan sedih), dan iklan yang berlebih. Jadi keinget film Gatotkaca njir.

Well, senang sekali rasanya berjalan keluar studio mengetahui Indonesia punya film drama kriminal yang bagus. Bisa jadi film ini menjadi top notch-nya film lokal dengan genre yang serupa. Terlebih aspek teknisnya luar biasa bagus, secara penulisan cerita dan karakter cukup memukau, heist pertamanya Indonesia, dan ada food truck Filosopi Kopi. Sangat aku rekomendasikan kepada kalian untuk ditonton, gak peduli rame-rame atau sendirian, keseruannya tetap sama.

3,5/5🌟

Posting Komentar untuk "Review Film Raden Saleh (2022) Heist Lokal yang Elegan dan Membanggakan"