Review Film Ranah 3 Warna (2021)


Baru saja selesai menonton film Ranah 3 Warna (2021) garapan Guntur Soeharjanto. Merupakan film drama yang diangkat dari buku novel best seller karya Ahmad Fuadi dengan tajuk yang sama. Film naungan dari MNC Pictures ini dibintangi oleh Arbani Yasiz, Amanda Rawles, dan Teuku Rassya. 

Film ini sudah rampung dan siap tayang dua tahun lalu, namun karena wabah Covid19 melanda Indonesia maka film ini batal tayang. Hingga setahun kemudian di event Jakarta Film Week 2021 Ranah 3 Warna ditayangkan dan mendapatkan respon positif. 30 Juni kemarin film ini dirilis secara nasional di bioskop-bioskop kesayangan kita. 


Film drama dengan konsep cerita from zero to hero ini menceritakan perjuangan Alif Fikri (Arbani Yasiz) menimba ilmu dari kampung hingga ke luar negeri yakni Kanada. Alif mempunyai sahabat sekampungnya bernama Randai (Teuku Rassya), ia selalu merasa dibayang-bayangi atau disaingi oleh Randai walaupun tidak secara langsung, mulai dari pendidikan hingga kisah percintaannya dengan Raisa (Amanda Rawles).

Ali mempunyai prinsip hidup "Siapa yang bersabar akan beruntung" kesabaran Alif diuji dengan perjuangannya yang tidak mudah, selain dia dari keluarga yang serba cukup, cobaan terberat dia adalah ketika ditinggal pergi ayahnya untuk selama-lamanya. Sempat terpikirkan untuk berhenti kuliah dan lebih memilih untuk bekerja menafkahi keluarganya. Raisa pun menasihatinya agar tetap meneruskan pendidikannya hingga satu ketika terdapat program pertukaran pelajar ke luar negeri di benua Amerika yakni Kanada. Disanalah kesabarannya diuji lagi. Akankah ia berhasil disana?

REVIEW

Film ini menyajikan tayangan visual yang cukup stunning. Gambar diambil dengan dramatis dan bervariasi anglenya. Berasa bukan film dari MNC lah. Setting tempat hingga busana yang ditampilkan cukup akurat di era tahun 90'an. Dari sisi audio juga cristal clear, dialog yang digunakan ada banyak bahasa mulai dari bahasa daerah Minang, Sunda, Indonesia, Inggris, Arab, sampai Kanada.


Berangkat dengan tidak pernah membaca bukunya, presentasi cerita di film ini cukup seru, tidak terasa membosankan, mudah dan asyik untuk diikuti meskipun durasinya dua jam. Ditambah peforma akting dari Arbani Yasiz yang tidak kaku dan sudah maksimal. Juga ada sisipan dialog-dialog lawak dari beberapa pemain seperti Raim Laode, Tanta Ginting dan Sadana Agung. Selain itu ada juga penampilan-penampilan kameo dari aktor dan tokoh terkenal yang cukup mengejutkan penonton.

Meskipun begitu ada hal yang kurang ditulis dengan detail, misalnya dari sekian banyak benua dibumi ini kenapa Alif bersikeras ingin belajar ke benua Amerika? jika diceritakan sedikit lebih detail lagi latar belakangnya mungkin akan lebih baik dan menambah motivasi tentunya. Satu hal lagi yang cukup aku sayangkan, tidak adanya adegan perjalanan dari Minang ke Bandung padahal jaraknya jauh sekali. Tiba-tiba turun dari angkot dan sudah sampai di Bandung. Berasa dari Citereup ke kota Bandung, super quick.

Romansa yang disuguhkan tergolong tipis. Kisah cinta Alif dengan Raisa mungkin akan mengecewakan penonton. Tapi justru aku suka karena filmnya memiliki fokus dan goal yang terencana yang mana tidak pernah terpikirkan olehku dan akhir ceritanya sulit ditebak. 

Film dengan segudang pesan moral ini layak kalian tonton, pulang dari studio akan terasa bersemangat dan termotivasi untuk terus bersabar dengan segala keadaan yang menimpa kita. Sabar adalah kunci untuk menggapai apapun yang kita inginkan. Segera tonton mumpung masih ada di layar lebar. Aku penasaran tanggapan kalian yang sudah menonton film ini dan juga membaca bukunya, apa sesuai dengan yang ada dibuku? atau beda jauh? tulis dikolom komentar.

3,5/5🌟

Posting Komentar untuk "Review Film Ranah 3 Warna (2021)"