Sinopsis Film The Suicide Squad (2021) They're Dying To Save The World

The Suicide Squad (2021) adalah film bergenre aksi komedi yang diadaptasi dari karakter-karakter DC Comic. Ditulis dan disutradarai oleh James Gunn, orang dibalik dua film Guardian of the Galaxy, Brightburn (2019), dan Slither (2006).

Film berdurasi 140 menit ini dibintangi oleh Margot Robbie, John Cena, Idris Elba, David Dastmalchian, Joel Kinnaman, Sylvester Stallone, dan Viola Davis. 

SINOPSIS THE SUICIDE SQUAD (2021)

Amanda Waller (Viola Davis) memberikan misi kepada anggota Task Force X alias the famous Suicide Squad untuk pergi ke sebuah fasilitas bangunan rahasia di Jotunheim, kemudian menyelidiki project Starfish dan menghancurkan tempat tersebut dengan segala isinya.

Task Force X beranggotakan Savant, Harley Quinn, Capt Boomerang, Blackguard, Javelin, T.D.K dan the Weasel. Mereka diturunkan ditengah laut namun ternyata Weasel tidak bisa berenang, sayang nyawanya tak terselamatkan. 

Hingga mereka tiba di sebuah pulau, tempat sasaran mereka yang sudah dijaga oleh militer. Perang pun tak terelakkan. Nahas, banyak anggota Task Force X yang mati konyol. Menyisakan Harley Quinn dan Rick Flag. Harley Quinn berhasil ditawan oleh militer setempat dan juga Rick Flag ditangkap oleh aktivis setempat. Ternyata Task Force X yang satu ini hanyalah sebuah umpan belaka, akal licik dari Amanda Waller. Tim utama yang sebenarnya ada di sisi lain pulau itu dan dapat masuk dengan aman. 

Mereka adalah Bloodsport, Peacemaker, King Shark, Ratcather II, dan Polkadot Man. Sebelum menjalankan misi utama, mereka harus menyelamatkan Rick Flag terlebih dahulu kemudian menyelamatkan Harley Quinn. 

Untuk dapat masuk kedalam gedung rahasia di Jotunheim, mereka harus menawan the Thinker. Dia adalah ilmuan yang memimpin sebuah project bernama project Starfish. Project Starfish adalah project yang disembunyikan pemerintah Amerika Serikat karena didalam project ini terdapat satu makhluk alien berbentuk bintang laut (starfish) yang diberi nama Starro.

Ia sangat berbahaya, mampu mengendalikan manusia dengan menempelkan tubuhnya ke wajah manusia dan ia disimpan didalam bangunan rahasia di Jotunheim. Untuk itu, Task Force X harus menghancurkan bangunan tersebut beserta segala isinya. Hanya untuk mengelak bahwa project itu dari pemerintah Amerika Serikat.

REVIEW THE SUICIDE SQUAD (2021)

Kurang puas dengan Suicide Squad-nya David Ayer, Warner Bros. memproduksi film The Suicide Squad tahun lalu yang sekarang dipimpin oleh James Gunn. Suicide Squad (2016) bisa gagal sebenarnya ulah studio film sendiri, yang ikut campur secara berlebihan. Film tersebut tidak senada dengan trailernya dan visi sang sutradara tidak terpenuhi disana.

Hingga muncul spekulasi bahwa pihak studio telah mengedit film Ayer dan itu bukan versinya. Beliau sendiri bilang di twitter bahwa Suicide Squad yang kita tonton ternyata telah dirombak oleh studio. Kasusnya sama seperti Justice League-nya Zack Snyder. Namun tidak kali ini. Warner Bros memberikan kepercayaan dan keluwesan secara penuh untuk sutradaranya.

Film The Suicide Squad kali ini sepertinya baik-baik saja tanpa ada drama ikut campur berlebihan dari studio. Buktinya rating film The Suicide Squad R. Banyak adegan berdarah-darah, dan kata-kata kotor tidak berhenti keluar.

Film ini menyajikan visual yang memukau dan juga kreatif. Alur ceritanya mudah dipahami kalau tidak ada sub plot kudeta dan lainnya. Akan lebih seru jika berfokus pada musuh utama yakni Starro. Sedikit sekali scene dia sehingga informasi yang kita dapatkan mengenai dia tidak begitu banyak.

Aksi yang disajikan sangat menghibur. Terlebih duo antara Bloodsport dan Peacemaker, mereka lucu dengan gayanya masing-masing. Tetapi yang saya sayangkan pada film ini yaitu kurang adilnya porsi cerita latar belakang tiap karakter. Namun ada beberapa karakter yang cukup detail latar belakangnya. Seperti Ratcather II dan Bloodsport atau Polkadotman. Mungkin terjepit durasi dan juga tuntutan studio.

Saya merasa puas menonton The Suicide Squad. Puas dalam artian sebagai film bergenre superhero, aksi, dan komedi film ini mendeliver genre itu dengan pas. Menghibur, menegangkan dan menyenangkan.

Jika dibandingkan dengan film pertama tentu jauh lebih bagus film keduanya. Dan sejujurnya saya masih berharap versi original sutradara David Ayer dapat di rilis.

4/5 🌟