Review Film I Need You Baby (2022), FTV Versi Layar Lebarnya Cuk FK


I Need You Baby (2022)
 merupakan film komedi keluarga yang dibintangi Gading Marten dan Shandy Aulia. Dibawah naungan rumah produksi Blue Water, film ini digarap oleh Cuk FK. Sutradara yang bagi saya gitu-gitu aja filmnya. Saya tahu beliau dari film komedinya, Komedi Modern Gokil (2015) dan Komedi Modern Gokil 2 (2016) yang sebenarnya tidak segokil yang tertera di judul.

Film ini rata-rata dibintangi para pemain FTV, ada Gading Martin, Shandy Aulia, Joshua Pandelaki, Cut Keke dan Dea Panendra. Menceritakan tentang tekanan orang tua/mertua kepada anaknya yang sudah menikah selama lima tahun dan ingin segera meminang cucu. 

Chaty (Shandy Aulia) dan Beno (Gading Marten) merupakan pasangan suami istri yang sudah menikah selama lima tahun lebih. Mereka terus ditanyai mengenai kapan punya anak dari teman-temannya, tetangganya, dan juga orang tua Chaty/mertua Beno. 

SINOPSIS

Mertua Beno yang tinggal di Australia mengancam Beno dan Chaty jika masih belum mempunyai momongan maka mereka harus cerai. Tidak ingin hal itu terjadi, Chaty mempunyai ide untuk menyewa bayi dan dijadikan sebagai cucu palsu. Singkat cerita rencana mereka berhasil, namun apakah dapat bertahan lama? 

REVIEW I NEED YOU BABY

Boleh dibilang premisnya menarik dan sederhana. Cerita film ini tidak bertele-tele, langsung di gas pada inti permasalahan, namun penekanan karakter kurang digali. Bagaimana dengan filmnya? Tidak begitu menarik bagi saya tapi memang sederhana. Ini film FTV banget. Dari segi penceritaan, penyutradaraan, dialog, gambar, suara, dan sinematografinya FTV banget. Berasa nonton FTV cuma bedanya layarnya gede dan lebar. 

Nilai produksi film ini sangat jelas terlihat rendah. Di dalam film, mertua Beno diceritakan tinggal di Australia dan kita hanya diperlihatkan footage drone diatas bangunan Sedney Opera House, dan udah. Susah buat saya percaya bahwa mereka tinggal di Australia. Minimal desain interior di sesuaikan lah dengan suasana di Australia sana.

Masih soal nilai produksi film, alur waktu film ini berjalan selama sembilan bulan which is waktu Chaty pura-pura hamil. Selama sembilan bulan itu tidak ada perubahan secara fisik pemain, suasana kantor, dan suasana rumah. Alur waktunya berasa sembilan hari.

Urusan budget memang sulit dikompromi. 

Sajian sinematografi berikut gambar dan audionya dikemas biasa saja, sederhana, dan apa adanya. Saya tidak merasakan betapa epiknya experience menonton di layar lebar setelah menonton I Need You Baby.

Saya menangkap beberapa nilai minus daripada film I Need You Baby. Banyak shot continuity di film ini tidak sinkron. Apapun adegannya, aktornya harus di touch up. Adegan slow motion kurang mulus, entahlah fps-nya mungkin dibawah 25 tapi dipaksa render slow-mo jadi hasilnya terlihat patah-patah.

CUT KEKE & JOSHUA PANDELAKI MENCURI PERHATIAN

Akting para pemain secara keseluruhan sudah bagus, terutama Shandy Aulia. Gading Marten disini tampil b aja, tidak sebagus ketika ia membintangi Love For Sale-nya Andi Bachtiar Yusuf. Justru saya rasa Joshua Pandelaki dan Cut Keke steal the show. Mertua ribet yang satu ini terasa lebih heboh dan menarik ketimbang pemain utamanya. Dari banyaknya adegan dialog, ada saja improvisasi-improvisasi yang mereka lakukan yang mana menambah durasi film menjadi sedikit lebih panjang.

JOKES GARING

Selama film berlangsung, di dalam studio tidak banyak penonton yang tertawa terbahak-bahak, termasuk saya. Dari banyaknya adegan lucu di film ini, hanya sedikit yang mampu membuat saya tertawa. Lawakannya kurang segar, masih menggunakan formula lama yakni dengan adegan lari-larian, kejar-kejaran, adegan jatuh, dan percakapan yang apa-apa harus dibuat lucu. Serta sound effect kartun lucu yang sudah tidak mempan bagi saya.

Kesimpulannya, I Need You Baby bagi saya sulit dinikmati sinema experience-nya, lebih berasa nonton FTV daripada film layar lebar. Menghabiskan uang Rp. 30.000 untuk tayangan sederhana yang sebenarnya bisa kita tonton gratis di TV kurang begitu memuaskan. Ditambah alur cerita yang biasa aja tidak ada greget-gregetnya, lelucon hambar, gambarnya sinetron vibes, dan sound effect kartun aneh.

Film ini jika dibandingkan dengan Komedi Modernnya Cuk FK tidak ada peningkatan yang begitu signifikan akan kualitas film secara general. But yeah, film ini cocok bagi ibu-ibu atau bapak-bapak diluar sana yang suka menonton tayangan sinetron atau FTV di layar kaca.

2/5

Posting Komentar untuk "Review Film I Need You Baby (2022), FTV Versi Layar Lebarnya Cuk FK"