Review Film Ambulance (2022) Payah di Awal, Keren di Akhir
Michael Bay hadir di 2022 dengan film barunya berjudul Ambulance. Saya sebagai penggemar beliau dengan karyanya yang luar biasa berharap banyak kepada film ini. Tentunya ada beberapa hal yang saya harapkan, action yang menggebu-gebu, angle kamera yang normal, minim adegan perempuan seksi gak jelas dan drama yang mengharukan.
Saya sangat berharap hal diatas dapat dipenuhi oleh lord Bay. Namun nyatanya, lumayan lah. Ada peningkatan tapi ada penurunan juga.
Film Ambulance tayang di bioskop Indonesia pada 16 Maret 2022. Dibintangi oleh Jake Gyllenhaal sebagai Dany Sharp, Yahya Abdul-Mateen II sebagai Will Sharp. Juga ada Eiza Gonzalez, Arret Dillahunt, Devan Chandler Long, A Martinez, dan Andy Favreau.
Film aksi kriminal ini berkisah tentang aksi perampokan bank oleh dua saudara Danny (Jake Gyllenhaal) dan Will (Yahya Abdul-Mateen II). Sial aksi perampokan yang mereka lakukan tidak sesuai rencana dan terpaksa harus membajak mobil ambulan yang ditumpangi Cam Thompson (Eiza Gonzales), kebetulan didalamnya terdapat satu pasien yang sedang sekarat. Mereka harus lolos dari kejaran polisi namun harus menjaga pasien agar tetap hidup selama didalam ambulans.
Kabarnya, kisah film ini diangkat dari kisah nyata dan merupakan adaptasi dari skenario film Denmark tahun 2005 dengan judul yang sama.
Ambulance disutradarai oleh Michael Bay. Beliau dikenal lewat berbagai film populer seperti Transfomers, Armagedon, 13 Hours, Bad Boys, hingga 6 Underground.
SINOPSIS Film Ambulance
Will Sharp (Yahya Abdul-Mateen II) merupakan seorang mantan tentara yang tengah mengalami krisis keuangan. Ia membutuhkan biaya yang besar untuk operasi putrinya. Will, yang dalam keadaan bokek, pergi meminta bantuan dari kakak angkatnya, Danny Sharp (Jake Gyllenhaal).
Danny adalah seorang perampok kelas atas. Namanya cukup populer dikalangan kriminal. Danny mengajak Will turut serta dalam aksi perampokannya yang diklaim menjadi aksi perampokan bank terbesar dalam sejarah kota Los Angeles.
Sialnya, perampokan yang terjadi tidak semulus dugaan dan tidak sesuai rencana. Terjadilah baku tembak di bank yang mereka rampok, banyak korban berjatuhan termasuk anggota kepolisian dan anak buah Danny.
Untuk keluar dari kepungan polisi, kedua bersaudara tersebut membajak sebuah ambulans dengan polisi sekarat di dalamnya dan seorang petugas Medis, Cam Thomson (Eiza Gonzalez).
Will dan Danny mencoba kabur dengan mobil ambulans hingga terlibat aksi kejar-kejaran dengan mobil polisi dan helikopter diatasnya.
Disaat yang bersamaan, mereka harus menjaga sandera mereka tetap hidup dan mencoba untuk saling tidak membunuh. Tujuan mereka hanya satu, pulang ke rumah.
AKSI KEJAR-KEJARAN DARI AWAL SAMPAI AKHIR FILM
Secara penyajian cerita film ini kopong diawal. Kita langsung diperlihatkan aksi merampok Bank yang gagal dalam waktu singkat. Dan langsung menuju konflik utamanya. Jujur, adegan baku tembak di bank terlihat tidak begitu jelas apa yang terjadi, siapa tembak siapa, dan kenapa anak buah Danny pada bodoh-bodoh semua?
Meskipun begitu, paruh kedua film cerita solid mulai terasa. Konflik yang mereka alami memiliki sebab akibatnya, dan tiap karakter punya tujuannya masing-masing. Begitupun paruh ketiga film hingga berakhir, ditutup dengan dramatis dan menyentuh hati.
Sepanjang film kita disuguhkan aksi kejar-kejaran menegangkan non-stop. Mobil ambulans dikejar, lolos dari kejaran, istirahat sejenak sekaligus memikirkan strategi untuk lolos, dikejar lagi, lolos lagi, dikejar lagi. Begitu terus sampai filmnya muncul nama sutradaranya.
Aksi yang disajikan sangat menegangkan dan seru. Terkadang diselipkan sedikit adegan komedi yang bikin ngakak. Selain aksi kejar-kejaran ada pula aksi tembak-tembakan, adu strategi antara Andy dan kepolisian, dan adegan ledakan super menggelegar khas lord Bay.
Musik di film ini juga sangat membantu meningkatkan tensi film. Menambah ketegangan semakin seru. Entahlah terdengar ada unsur Transformernya.
GAMBARNYA BIKIN PUSING
Kualitas gambar tidak perlu diragukan lagi. Bagus gambarnya, cinematic look tiap framenya, dan dramatis tiap adegannya. Contohnya adegan buka pintu mobil, dramatis sekali, khas lord Bay.
Juga terdapat pengambilan gambar yang luar biasa keren dari atas. Menggunakan drone, bukan sembarang drone tetapi drone balap. Sepertinya beliau menggunakan drone balap untuk syuting film ini. Gerakan kamera dengan angle bird view tapi agresif.
Disisi lain saya merasa pusing dengan beragamnya cara pengambilan gambar yang dilakukan Bay dan departemen DOPnya. Keren dan aneh lah pokoknya haha.
NILAI KEMANUSIAAN YANG TINGGI
Di dalam ambulans yang Danny bajak terdapat satu petugas medis dan polisi yang mengalami luka tembak, ditembak oleh Will Sharp. Mau tidak mau mereka harus kabur dari kejaran polisi sekaligus menjaga korban agar tetap hidup.
Banyak konflik internal yang terjadi disini, perselisihan antara Danny dan Will, Cam yang tidak punya pilihan bingung harus mempercayai kepolisian atau Danny dan Will, dan polisi yang harus dirawat dan dioperasi didalam ambulans.
Nyawa manusia sangatlah penting, tidak peduli dia teman atau musuh. Berseragam atau tidak. Keluarga atau bukan. Nyawa manusia bukanlah sesuatu yang dilihat sederhana apalagi dipermainkan. Nilai kemanusiaan dijunjung tinggi di film ini. Bukan cuma itu, aksi penyelamatan yang dilakukan Cam juga cukup mengarukan dan cukup menyentuh sanubari jiwa.
KESIMPULAN
Walaupun kurang begitu bagus diawal, Ambulance berhasil menebus kekurangannya di pertengahan hingga akhir film. Dengan menyajikan tayangan aksi yang mengangkan, seru, thrilling, ngeri-ngeri sedap dan bom yang menggelegar.
Aksi duet Jake dan Yahya solid, chemistry antara mereka meyakinkan. Kita sebagai penonton secara tidak langsung percaya bahwa Danny itu kang kriminal dan Will itu mantan tentara yang mengalami krisis ekonomi.
Tak disangka film ini membuat saya meneteskan air mata diakhir film. Mudah-mudahan digitalnya hadir segera di Indonesia, tonton saja jika ada kesempatan.
Posting Komentar untuk "Review Film Ambulance (2022) Payah di Awal, Keren di Akhir"
Posting Komentar