Review Detektif Soleh (2021)


Sejak pertama kali membuka tab film Indonesia di Mola TV, mata saya tertuju pada serial komedi bertajuk Detektif Soleh. Selain judulnya yang lumayan mainstream tapi ada kata 'Soleh' nya, juga terpampang wajah Lukman Sardi berpose keren di poster Detektif Soleh. Tanpa pikir panjang, saya langsung klik Detektif Soleh.

Selagi menunggu muatan web nya (internet di rumah saya memang lelet), saya mulai berekspektasi macam-macam kepada serial ini. Seketika ekspektasi itu langsung terpatahkan setelah melihat durasi serialnya yang mana tidak lebih dari 20 menit bahkan ada episode berdurasi 13 menit!. Melihat durasi segitu, serial detektif ini mau menyajikan apa?

Setelah saya sikat total 4 episode, dapat saya simpulkan bahwa Detektif Soleh ini tontonan komedi yang ringan pake banget. Karena isinya cuma ngobrol. Just sit your ass down, relax and enjoy the show!.

TENTANG DETEKTIF SOLEH

Detektif Soleh merupakan mini series komedi Indonesia produksi LifeLike Pictures arahan Fuad Hilmi Hirnanda. Dibintangi Chicco Kurniawan sebagai Soleh, detektif baru rekrutan Surahmat (Lukman Sardi). 

Tayang di Mola TV, Detektif Soleh rilis tanggal 29 Januari 2021 kemarin. Serial ini dibuat dan diproduseri oleh Sheila Timothy, produsernya film Wiro Sableng (2018). 

Sudah saya singgung sebelumnya, mini serial ini memiliki 4 episode dan berdurasi kurang dari 20 menit. Singkat sekali bukan?

SINOPSIS DETEKTIF SOLEH 

Bercerita tentang seorang detektif bernama Soleh, udah. 

Hehe becanda. Menceritakan perjuangan Soleh yang berlakon menjadi seorang detektif swasta dibawah arahan komando Pak Rahmat. Mengungkap kasus-kasus pribumi yang terjadi disekitar kita. Seperti misteri dukun palsu dan anjing komplek yang hilang.

Soleh hampir diterima menjadi polisi, namun karena tinggi badannya kurang 2 cm, impian dia untuk menjadi polisi kini sudah hangus. Menjadi detektif swasta menjadi pilihan Soleh untuk melanjutkan kehidupannya.

Episode 1 berjudul Penjaga Makam, menceritakan Soleh direkrut dan bertugas untuk pertama kalinya menjadi detektif. Kasus yang diselidiki adalah mengungkap dukun palsu berkedok praktek pesugihan.

Episode 2  berjudul Badut Jalanan, menceritakan Soleh yang menyamar menjadi badut dan menyelidiki oknum yang menyewakan bayi yang dijadikan sebagai strategi meminta-minta oleh para pengemis.

Episode 3 berjudul Joki Skripsi, menceritakan Soleh yang hendak menyelidiki fenomena joki skripsi dan para petinggi di universitas yang melakukan tindakan korupsi.

Episode 4 berjudul Tukang Sayur, Soleh menyamar sebagai tukang sayur demi mendapatkan informasi mengenai misteri penculikan anjing di komplek Griya Santuy.

ULASAN DETEKTIF SOLEH

Ringan yang saya maksud bukan hanya durasinya yang relatif singkat. Melainkan tema, isu, dan keresahan yang diangkat tidak jauh dari lingkungan kehidupan manusia pada umumnya. Semua itu dibungkus dalam komedi satir yang ringan dan tidak lebay. Juga kualitas visual dan audio yang disajikan sungguh memanjakan mata dan telinga saya.

Di setiap episode nya, Detektif Soleh mempresentasikan cerita dengan alur non linear. Diawali Soleh datang untuk melapor kepada Rahmat, dilanjutkan scene flashback ketika Soleh sedang bertugas dan di akhiri dengan selesainya cerita laporan dari Soleh.

Formula tersebut cukup bekerja bagi saya. Ceritanya mengalir mulus dan tiap informasi tersampaikan dengan baik. Mungkin karena konflik yang dihadirkan tidak begitu intens. Jadi, ketika menonton saya tidak merasakan adanya gejolak emosi atau sesuatu yang 'waah'. Kecuali episode 1 (episode terbaik), saya tidak menyangka jalan ceritanya dibelokkan dengan terstruktur rapi. 

KARAKTER

Karakter Soleh yang dimainkan cukup baik dan terlihat apa adanya oleh Chicco Kurniawan. Walaupun asal usulnya kurang begitu jelas, namun motivasi dia untuk menjadi seorang detektif swasta sudah kuat dan masuk akal.

Ketika detektif lain menyelidiki sebuah kasus dengan serius, Soleh menjalaninya dengan santai, dia mendapatkan informasi penting, rata-rata dari omongan orang lain. Soleh merupakan karakter yang ingin didengar dan mau mendengar. Jadi dia cukup mengesankan bagi saya.

Berbeda dengan Soleh, saya melihat karakter Komandan Rahmat tidak begitu spesial, biasa saja. Karakter penting ini seharusnya di eksekusi secara.. penting pula. Kita cuma mengetahui latar belakang beliau hanya seorang penyelidik, investigator partikelir. Tugasnya cuma nyuruh si Soleh, udah. Mungkin jika musim kedua nya nanti di buatkan, lalu karakter Komandan Rahmat diperdalam lagi, pasti akan lebih seru dan mengesankan.

ISINYA NGOBROL

Sedikit sekali adegan penyelidikan sebagaimana penyelidik lain menyelidiki sebuah kasus. Kalian jangan berharap akan ada adegan aksi melawan kejahatan, menggunakan equipment  canggih, plus strategi spesial yang telah dipikirkan matang-matang. Semua itu tidak ada.

Adegan ketika beraksi pun, yaa ngobrol. Tetapi untungnya obrolannya berisi, bermutu dan asyik didengar. Akting para pemain pendukung diserial ini sangat mendukung. Maksudnya, keseriusan dan kedetailan karakter pendukung diperhatikan. Desain tempat dan desain pakaian yang digunakan detailnya juga tidak dilupakan. 

KESIMPULAN

Detektif Soleh bisa menjadi tontonan yang cocok bagi siapapun dari kalangan apapun. Ceritanya ringan, seru dan lucu buat di ikutin, walaupun kebanyakan ngobrol, tetapi isi dan pesan obrolannya ada.  

Dengan durasi sesingkat itu, mini series Detektif Soleh sangat saya rekomendasikan kepada kalian untuk ditonton. Bisa menjadi teman anda ketika sedang bosan menunggu pacarnya yang sedang belanja di toko pecah belah.


"Jadi gini ndan.."

Posting Komentar untuk "Review Detektif Soleh (2021)"