Review Film We're The Millers (2013)

Ya film komedi keluaran 2013 dengan meme populernya ini baru saja selesai saya tonton. Ketinggalan zaman ya hehe. Tapi nggak juga sih, film seperti ini saya yakin tidak akan habis termakan oleh zaman karena ceritanya yang ringan, lucu dan relevan dengan premis sederhananya.
Berikut ini ulasan versi Gambarhidup dan ulasan ini berisikan spoiler yang mungkin mengganggu kalian ketika selesai membaca lalu menonton filmnya. Jadi akan lebih nyaman nonton dulu filmnya, baru balik lagi kesini.

We're The Millers merupakan film komedi kriminal yang disutradarai Rawson Marshall Thurber. Rawson telah menggarap film komedi lainnya seperti Central Intelligence (b aja), Easy A dan The Wedding Ringer. Dibintangi Jason Sudeikis sebagai David Clark, Jennifer Aniston sebagai Rose, Emma Roberts sebagai Casey, dan Will Poulter sebagai Kenny.
Ditulis oleh Bob Fisher dan Steve Faber, film ini memiliki rating R mendapatkan skor 7,0/10 dari IMDb dan 48% dari Rotten Tomatoes. Rilis di bioskop tahun 2013 dan bisa kalian saksikan di Netflix juga di Google Play Movies.

SINOPSIS
Menceritakan seorang pengedar narkoba skala kecil bernama David Clark yang harus membayar hutang kepada bos nya. Brad (Ed Helms) karena drugs jualannya dan pendapatannya digondol maling.
Untuk membayar utang tersebut, Brad memerintahkan David untuk mengambil dan menyelundupkan stok narkoba dari Mexico ke Amerika atas nama Pablo Chacon. Yang mana David harus memikirkan bagaimana caranya agar dapat melewati pos perbatasan negara Meksiko dan Amerika.
Hingga David mendapatkan ide agar penyelundupan narkobanya lancar tanpa diperiksa oleh petugas di perbatasan. Yaitu dengan menggunakan mobil RV dan menjadi keluarga palsu menyamar sebagai turis.
David yang berperan sebagai ayah mengajak tetangga apartemennya Rose untuk menjadi istrinya, Kenny untuk menjadi putranya dan Casey menjadi putrinya. Semuanya berjalan mulus sampai mereka bertemu dengan keluarga Fitzgerald dan melewati pos perbatasan.
FILM KELUARGA TAPI BUKAN FILM KELUARGA
You know i'm saying? David, Rose, Casey dan Kenny terpaksa berperan menjadi satu keluarga dan mereka harus bekerjasama satu dengan lainnya supaya tidak terbongkar penyamaran mereka. Selama perjalanan misinya mereka harus berpura pura sebagai satu hubungan keluarga dan untuk sesaat berhasil membuat saya percaya bahwa mereka itu keluarga.
Isu yang gelap diangkat dan ditulis dengan rapih disini seperti bisnis narkoba, hubungan suami istri keluarga Fitzgerald dan adegan ciuman sesama anggota "keluarga". Disamping itu sense of comedy yang di sajikan cukup lucu artinya tidak semua orang dapat mengerti becandaan yang di keluarkan di film ini.
KARAKTERISASI YANG DALAM
Penampilan karakter utama pada film ini sungguh berkesan. Mereka memiliki masalah dan isunya masing - masing, mayoritas masalahnya ekonomi sih. David dia seorang pengedar narkoba yang egois yang hanya mementingkan bokongnya sendiri hingga menjadi sosok figur ayah yang penyayang pada Casey dan Kenny.
Rose hidup satu apartemen dan bertetangga dengan David, diiharuskan membayar berbagai tagihan yang dia harus lunasi. Pekerjaannya menjadi seorang penari bugil dengan bikini walaupun kerjaannya 'menemani' orang tetapi dia merasa kesepian. Hingga menjadi istri palsunya David dan menjadi sosok ibu yang baik bagi Casey dan Kenny.
Casey seorang homeless tidak memiliki keluarga dan pasangan. Perempuan yang masa bodo dengan orang lain hingga dapat merasakan kehangatan dikelilingi oleh orang - orang yang peduli padanya.
Kenny lelaki standard, penakut dan culun ini menemukan jati dirinya. Hingga menemukan wanita yang disukainya dan berani mengungkapkan perasaannya.
![]() |
ending film we're the millers |
ENDING YANG MENGHANCURKAN PERASAAN PENONTON
Diceritakan David berhasil melakukan tugasnya kepada Brad lalu Brad di grebek oleh Don Fitzgerald dia seorang polisi narkoba semacam DEA atau BNN. Yang mana mereka telah sepakat bekerja sama untuk menjebak Brad. Kemudian di akhir ujung film David sedang menyiram sesuatu sambil berkenalan dengan tetangga baru nya. Ternyata dia menyiram tanaman ganja.
Itu artinya mereka tidak sadar dong, tidak taubat. Apa yang telah mereka alami seharusnya dapat mengubah sikap atau pola pikir mereka betapa berbahaya dengan resiko tinggi berbisnis dengan narkoba. Karakter yang dibangga - banggakan kembali mencoba memproduksi ganja nya sendiri haha.
KESIMPULAN
Saya yakin kalian akan suka film We're The Millers dengan persentasi visual yang bagus, komedinya dapet, alur cerita rapih dan asyik buat diikutin. Yang saya kurang suka hanya akting penjahatnya dan beberapa keberuntungan keluarga Millers yang terkesan scriptnya ditulis dengan malas.
Bagi kalian yang sedang mencari film keluarga 17+ film We're The Millers menjadi film yang cocok untuk menemani kalian bersantai dirumah.

Posting Komentar untuk "Review Film We're The Millers (2013)"
Posting Komentar