Review Eps 1 Ustad Milenial (2021)

Dibintangi sederet aktor dan aktris milenial, diantaranya ada Arbani Yasiz, Prilly Latuconsina, Yoriko Angeline, Hanggini, Endy Arfian, dan Umay Shahab. Selain itu ada aktor dan aktris senior seperti Bambang Paningron Astiaji, Cut Mini dan Doni Alamsyah.
Hestu Saputra duduk sebagai sutradara pada serial ini. Hestu merupakan sutradara dibalik film #MOVEONAJA (2019) (filmnya b aja), Marry Riana Mimpi Sejuta Dolar (2014) (bagus) dan Ayat Ayat Dinda (2015) (bagus).
Serial bergenre drama, religi dan komedi ini dibuat oleh Eko Kristianto dan di produksi oleh IM-A-GIN-E. Studio film langganan NET TV (waktu dulu) yang telah memproduksi serial terkenal lainnya seperti Tetangga Masa Gitu, OK JEK, Patriot, dan Catatan Si Boy.
PERINGATAN! Review atau ulasan ini berisikan spoiler.

SINOPSIS
Cerita berfokus pada karakter Ahmad (Arbani Yasiz) bercita-cita menjadi ustad, kemudian dia telah lulus dari pesantren di Gontor. Sebuah kesempatan besar, Ahmad mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya kuliah di Kairo Mesir. Dan dia pulang ke kampung halamannya.
Dia pulang karena mendapatkan kabar sang ayah yang sedang sakit. Ayah Ahmad berwasiat kepada Ahmad untuk melanjutkan bisnisnya, yaitu workshop pabrik kerajinan kayu.
Singkatnya, ayah Ahmad meninggal dunia meninggalkan seorang istri dan dua anak. Juga meninggalkan workshopnya yang ternyata mempunyai hutang sebesar 2 miliar rupiah. Utang tersebut dirahasiakan oleh ibu Ahmad, Maemunah (Cut mini).
Dan kemudian Ahmad mengetahui rahasia tersebut hingga membuatnya bimbang apakah dia harus mengejar cita citanya ke kairo atau melanjutkan wasiat ayahnya.

DETAIL CERITA
Skip saja detail cerita ini jika kalian tidak mau kena spoiler.
Cerita dimulai adegan masa kecil Ahmad, di workshop ayahnya, Ahmad bercerita dia ingin menjadi ustad kepada ayahnya dan ayahnya memberikan motivasi kepada Ahmad bahwa untuk menjadi ustad atau guru tanggungjawabnya tidak mudah.
Entah berapa tahun kemudian, mungkin 15 tahunan. Ahmad lulus pesantren dan mendapatkan beasiswa kuliah di Kairo Mesir, atas rekomedasi gurunya disana.
Ahmad dipanggil ibunya (Cut Mini) untuk menemani sang ayah (Bambang P. Astiaji). Lalu kita diperlihatkan ayah ahmad yang sedang sakit. Selain usia yang sudah renta, kita tidak dijelaskan ayah Ahmad sedang mengidap penyakit apa.
Ketika Ahmad sedang menyuapi makanan, ayahnya berbicara, menitip ibu dan Aisyah (Hanggini) juga mewariskan sebuah pabrik workshop kayu kepada Ahmad. Disini sebenarnya sudah mulai ketebak bahwa ayahnya akan meninggal di episode pertama.
Lalu Ahmad bercerita kepada ibunya dan adiknya bagaimana dia bisa mendapatkan beasiswa kuliah di Kairo. Dia mendapatkan itu atas rekomedasi ustad nya di ketika pesantren di Gontor. Melewati banyak test dan wawancara dengan saingan 1.000 pelajar. Dan Ahmad menjadi salah satu pelajar yang lolos mendapatkan beasiswa tersebut.
Kemudian Ahmad pergi ke workshop, sesampainya disana dia teringat ketika masa kecil bermain bersama sahabatnya Ibrahim dan Timbo. Scene ini bagus dan halus transisinya.
Ahmad yang hendak masuk ke ruangan kantor bertemu dengan pak Daru, salah satu karyawan di workshopnya ayah Ahmad. Pak Daru menyapa menanyakan kabar mas Ahmad dan mengucapkan prihatin atas cobaan yang menimpa ayah Ahmad.
Lalu Ahmad masuk ke ruangan kantor dan disana ada Kiya (Prilly Latuconsina) teman kecil Ahmad. Yang sepertinya Kiya telah menyukai Ahmad dari kecil, dibuktikan dengan tayangan flashback mereka.
Ahmad memberikan bingkisan makanan kepada Kiya, lalu datang teman lama Ahmad yaitu Ibrahim. Yang ternyata Ibrahim bekerja juga di workshop. Dan mereka pun ngobrol membicarakan kesibukan masing-masing. Juga Ahmad curhat bahwa dia sedang galau akan pilihannya meneruskan wasiat ayahnya atau pergi kuliah di Kairo.
Ahmad pulang kerumah disaat bersamaan ada seorang penagih hutang dari bank yang telah pergi membawakan detail hutang dalam sebuah surat. Ibu Ahmad menyembunyikan surat tersebut ketika Ahmad menanyakan siapa pria itu, ibu menjawab rekan ayahnya.
Ahmad curhat kepada ibunya bahwa dia membutuhkan waktu untuk memilih. Tetapi ibu menyarankan agar terus kejar cita-cita Ahmad. Lalu ibu Ahmad pergi dan terlihat sedang mengurusi laki-laki lumpuh yang diperankan oleh Dony Alamsyah. Belum jelas latar belakang karakter tersebut.
Lalu malamnya keluarga Ahmad sedang makan malam, Ibu Ahmad memulai percakapan dengan meminta izin kepada ayah Ahmad agar mengizinkan Ahmad pergi ke Kairo. Tentu saja ayahnya mengangguk dan tidak lama kemudian ayah Ahmad meninggal dunia.
Tidak ada adegan pemakaman, mungkin untuk menghemat budget. Adegan berpindah ke kegiatan tahlilan, mengaji yasin mendo'akan orang meninggal. Disana ada Kiya yang membantu ibu Ahmad, lalu Kiya hendak pulang dan diantarkan oleh Ahmad. Diperjalanan pulang mereka ngobrol membicarakan apakah jodoh itu sudah di atur oleh Allah?. Ahmad membenarkan pertanyaan tersebut dan dia percaya akan hal itu. Yang penting kita terus mendo'akan siapapun yang akan menjadi jodoh kita, tidak peduli berapa jauh jaraknya.
Disaat yang bersamaan, Aisyah menemukan surat hutang dari bank yang disembunyikan ibu. Akting mereka keren sekali disini. Aisyah bersikeras untuk memberitahu Ahmad tentang surat itu, namun ibu membantah dan tidak ingin Ahmad memiliki banyak beban pikiran.
Keesokan harinya Ahmad berangkat dan berpamitan, diantarkan Ibrahim. Ahmad diberitahu ketika sedang perjalanan di dalam mobil bahwa workshop miliknya ternyata mempunyai hutang yang belum lunas. Ahmad terkejut lalu pulang kembali kerumahnya dan episode pertama pun bersambung.

ULASAN
Premis yang cukup sederhana ini dipresentasikan dengan terarah. Ustad Milenial pada episode pertama ini langsung membuat saya tertarik dan betah karena gambarnya yang bagus juga nyaman dimata. Transisi dari satu adegan ke adegan lain di edit dengan rapi.
Selain gambarnya yang cantik, alunan musik latar belakang yang pas dan ditambah akting yang natural menambah nilai estetik pada serial ini. Semoga saja konsisten sampai akhir episode.
Intro pada serial ini saya rasa tidak mencerminkan isi ceritanya namun hanya mengenalkan pemainnya saja. Tidak seperti serial sebelumnya, seperti My Lecture My Husband yang mana melihat intronya saja sudah mengenali isi cerita serial tersebut.
Akting para pemain terlihat natural, saya suka kemampuan akting Prilly dan Hanggini yang lumayan bebas dan luwes. Juga para figuran yang mendapatkan porsinya untuk berdialog singkat dengan akting yang oke.
Kehadiran Cut Mini bagi saya tidak ada yang spesial atau hal baru. Karakter yang biasa beliau mainkan dan sudah cocok. Menjadi seorang ibu yang rela mengorbankan apapun demi putra putrinya.
Sejauh ini plot hole hanya penyakit apa yang dihadapi Ayah Ahmad dan semoga di episode berikutnya dapat terjawab.
Dan di akhir episode, ditampilkan penggalan ayat suci Al-Quran. Untuk episode ini surat Al-Baqarah ayat 153, 155, dan 156. Ayat tersebut mengajarkan tentang musibah, maka bersabarlah menghadapi segala cobaan, ujian, dan ucapkan Innalillahi Wainna Ilaihi Raji'un.
BACA ULASAN EPISODE 2
BACA ULASAN EPISODE 3
KESIMPULAN
Serial Ustad Milenial cocok untuk menemani ngabuburit anda ketika sedang menahan hawa dan nafsu dengan menonton tontonan yang segar dan baru dari Iflix We TV.
Selain itu rumah produksi IM-A-GIN-E ini sudah memiliki jam terbang yang tinggi dengan karya mereka yang keren keren. Terakhir saya menonton karya studio IM-A-GIN-E serial Work From Home yang tayang di GoPlay, kualitas visualnya oke punya.

Posting Komentar untuk "Review Eps 1 Ustad Milenial (2021)"
Posting Komentar