Review Film Monster Hunter (2020)
Film Monster Hunter rilis di Indonesia pada 13 Januari 2021. Kemarin saya baru saja selesai menonton film nya sewa di Google Play, banyak yang bilang di twitter filmnya jelek dan melenceng dari gim nya. Kesan pertama saya setelah menonton trailernya cukup menjanjikan dan bagi saya yang tidak mengikuti gim Monster Hunter, saya rasa film ini lumayan bagus tapi ada keselnya juga.
Ulasan ini berisi spoiler, jadi sebaiknya menonton dulu filmnya demi kenyamanan ketika menonton berlangsung.
TENTANG FILMNYA
Monster Hunter adalah film bergenre adventure, action, fantasy adaptasi dari game dengan tajuk yang sama disutradarai oleh Paul W. S. Anderson dan dibintangi Milla Jovovich. Paul dan Jovovich merupakan pasangan suami istri, mereka sebelumnya membuat film diangkat dari game juga yakni Resident Evil yang terbilang sukses dipasaran dengan 6 seri nya.
Selain Milla Jovovich, aktor lainnya yang menghiasi film ini ada Tony Jaa, Tip "T.I" Harris, Meagan Good, Josh Helman, Deaga Boneta, MC Jin dan Ron Perlman. Film berdurasi 1 jam 40 menit ini mendapatkan skor 5,3 di IMDb dan 47% Rottentomatoes. Yap melihat skor segitu kurang begitu bagus ya..
SINOPSIS
Menceritakan sekelompok tentara yang dipimpin oleh Artemis (Milla Jovovich) dalam misi penyelamatan prajurit yang hilang ditengah gurun. Sesampainya di lokasi, terdapat jejak ban mobil tentara yang terputus menandakan mobil tersebut hilang begitu saja. Tidak lama kemudian datang sebuah badai pasir besar yang siap melahap Artemis dan anggotanya.
Hingga mereka meninggalkan tempat dan menghindari amukan badai yang semakin mendekat. Singkatnya badai pasir melahap mereka dan secara ajaib mereka berteleportasi ke New World (dunia lain) yang dihuni makhluk monster raksasa dan mereka harus bertahan hidup disana.
Mereka bertahan hidup dibantu oleh satu laki-laki (penduduk setempat gitu) bernama Hunter (Tony Jaa) dan satu persatu kelompok tentara itu meninggal dalam upaya bertahan hidup melawan para monster, menyisakan Artemis.
ULASAN
Pertama tama saya mau apresiasi musik skoring, visual dan CGI yang cakep bener. Yaa walaupun musiknya terdengar seperti musik Power Rangers tapi itu keren dan tidak masalah. Gambar untuk film ini tone warnanya konsisten dan enak dipandang mata. Ditambah penampilan karakter Monster dengan polesan Computer Generated Imagery yang halus dan terasa nyata. Juga visual efek lainnya yang jempolan dan menjadi penyelamat film ini.
Oh ya saya mau tekankan, review ini berdasarkan saya yang menonton film Monster Hunter tanpa mengikuti alias memainkan gimnya.
Film Monster Hunter cuma ngejual itu doang, pada sisi naskah dan karakter di film ini terkesan asal jadi. Apalah arti CGI keren tapi esensi cerita tidak di utamakan. Dari awal kita dikasih tahu karakter para tentara yang loyal pada kaptennya tanpa asal usul atau latar belakang yang jelas. Imbasnya setiap karakter yang mati, kesan yang didapat oleh penonton (terutama saya) ya pasti gak peduli alias bodo amat.
Entahlah, mungkin saya biasa menonton film tentang tentara yang berperang dan kalah, dibalik itu ada latar belakang cerita yang menyentuh seperti sahabat atau keluarga yang tercinta yang mendukung. Jadi menonton film ini saya tidak merasa simpatik pada karakter karakter tentara ini.
Artemis, wanita tangguh tak mengenal lelah ini sungguh OP alias over power padahal dia manusia biasa bahkan by one melawan monster, gila!. Kalaupun dia bisa kuat ya harusnya diceritakan apa yang membuatnya kuat. Namun difilm ini terjadi begitu saja tanpa pendalaman karakter yang solid. Disamping itu saya akui akting Milla Jovovich sudah maksimal.
Tony Jaa, aktor kebangsaan Thailand ini tampil cukup berbeda dari film debutannya 10 tahun terakhir. Terakhir saya melihat dia di film Triple Threatnya Jesse V. Johnson. Satu lagi karakter asal jadi di film ini bernama Hunter. Sosok Hunter digambarkan seperti pendekar dari kampung dengan senjata saktinya, maksudnya tidak bisa bahasa Inggris. Yang bikin saya terheran heran adalah nama Hunter didapat setelah dia bertemu dengan Artemis. Yang mana muncul pertanyaan dibenak saya apa orang tuanya tidak memberi nama atau gimana ?!.
Bagi kalian yang mencari film bertema monster dengan sequence action yang megah juga menegangkan, kalian tidak akan menyesal menonton film ini. Karena minimnya plot dan perkembangan cerita menjadikan film ini setidaknya 70% isinya aksi mbak Artemis yang kuat bagaikan pahlawan super.
Namun pendalaman karakter dan plot cerita yang jelas adalah kunci menikmati sebuah film. Seolah olah hal tersebut dijadikan nyawa bagi sebuah film. Disamping musik, visual efek dan CGI yang memukau tentunya.
KESIMPULAN
Film Monster Hunter menambah panjang daftar film adaptasi video game yang mengecewakan para playernya. Itu kata gamer tapi saya kan bukan gamer. Dengan visual dan CGI yang memukau tentu dapat memanjakan mata penonton. Namun dengan cerita yang kurang detail dan terkesan terburu buru, saya rasa film ini boleh lah buat di tonton.
Skor pribadi 2,5/5 ⭐ "What the hell is that?!!"
Posting Komentar untuk "Review Film Monster Hunter (2020) "
Posting Komentar