Review Film 300 (2006)

Film 300 (dibaca three hundred) merupakan film action drama berdasarkan dari komik dengan judul yang sama karya Frank Miller. Film yang disutradarai oleh Zack Snyder ini berdurasi dua jam kurang 13 menit dan sudah berusia 15 tahun sejak perilisan perdananya tahun 2007. 300 dibintangi sederet nama-nama yang sekarang sudah bisa disebut legend diantaranya ada Gerard Butler, Lena Headey, David Wenham dan Rodrigo Santoro. Film ini mendapatkan rating 7,6 di IMDb dan 61% dari Rotten Tomatoes.

SINOPSIS

Menceritakan Raja Leonidas (Gerard Butler) pergi ke Thermopylae membawa 300 prajurit Sparta yang gagah, kuat dan loyal untuk menghadang pasukan Persia supaya mereka tidak macam-macam dengan Yunani. Juga bertujuan untuk membalas atas perbuatan Messenger Persia yang tak mengenakkan kepada Raja Leonidas dan mengancam istrinya dan wilayahnya untuk menyerahkan 'tanah air' atas nama Raja Xerxes (Rodrigo Santoro). Sesampainya di Themorpylae Raja Leonidas dan 300 Sparta melawan pasukan Persia dengan jumlah 100 kali lebih banyak dari pasukan sparta. 

Disisi lain, istri Leonidas berusaha dan mencoba berbicara didepan para dewan atau pemerintah agar dapat mengirim bantuan kepada suami dan prajuritnya. Namun dia dikhianati oleh salah satu dewan yang ingkar janji kepadanya dan otomatis bantuan pun tidak datang.

ULASAN

Menonton film ini saran saya jangan siang-siang atau dalam ruangan bersuhu lebih dari 30 derajat karena tone warna film ini sangatlah warm, berasa gerah dengan warna seperti itu. Bagaimanapun memang ciri khas visual sutradara Zack Snyder kerasa disini. Tapi jika diperhatikan dari babak pertama hingga selesai tone warna di film ini terasa berubah dan kurang konsisten.

Film ini dibuka dan ditutup dengan narasi dari salah satu prajurit Sparta yang menceritakan bagaimana pertumbuhan bocah laki laki bernama Leonidas menjadi seorang Sparta dan Raja. Juga monolog yang menceritakan perjuangan 300 Sparta yang melawan ribuan prajurit Persia. Penyampaian cerita seperti itu sudah lumrah di kalangan film adaptasi sebuah komik. 

Menikmati cerita film ini terasa begitu sulit untuk dicerna, juga harus menghapal sebagian prajurit Sparta dan beberapa karakter lain yang muncul. Banyak karakter yang sekali muncul diambil dengan suasana yang serius dan anehnya ia tidak akan muncul lagi di sepanjang film. Namun memasuki babak ke dua semua begitu mulus dan masuk akal. Motivasi setiap karakter cukup kuat di film ini.

Saya takjub dengan akting Gerard Butler sebagai Raja dan Sparta yang pemberani berkharisma dan berwibawa tinggi. Apalagi adegan "This is spartaa!" wah itu keren dan nostalgia banget, mengingatkan saya akan memenya waktu ngewarnet dulu. Dan menjadi ciri khas yang melekat di film 300. Animasi CGI di film ini di awal film terlihat bagus, namun menuju akhir film ada beberapa adegan CG yang kurang bagus seperti darah muncrat dan polesan background yang kurang rapih.

Adegan aksi di film ini apik dan keren banget. Banyak koreografi pertarungan yang memanjakan mata, juga menampilkan strategi strategi yang digunakan oleh prajurit sparta. Saya suka pertempuran satu hari satu malam antara 300 sparta melawan ribuan prajurit Persia. Ngomongin prajurit Persia, mereka bisa dibilang lebih unggul dibanding pasukan Sparta, mereka punya banyak prajurit, penyihir, raksasa, bahkan hewan hewan besar dapat dikalahkan oleh Sparta. 

Setidaknya menonton film ini bukan hanya menikmati adegan baku hantamnya saja tapi bisa juga sekalian sambil belajar sejarah sedikit sedikit. Walaupun saya yakin kisah yang diangkat versi sejarah dengan versi film pasti mengalami perubahan, dengan tujuan untuk mendramatisir adegan adegan yang diperlukan dalam sebuah karya film. Setidaknya kita tahu satu dua tokoh Yunani dan Persia juga pada zaman dahulu sebelum masehi, bangsa Yunani pernah berantem sama bangsa arab hehehe.

Musik pada film ini tidak begitu mengangkat pada awal film dimulai. Dan terasa menggelegar hanya di bagian aksinya saja. Film ini kurang aman jika disaksikan oleh anak dibawah umur karena banyak adegan kekerasan berdarah darah, kepala putus, mayat manusia, badan telanjang dan juga seks. Jadi tolong dimengerti dan di pahami saja bagi masing masing diri kita agar bisa memilih dan memilah tontonan bagi anak kecil. 

KESIMPULAN

Saya merekomendasikan film ini untuk kalian tonton terutama bagi kalian penggemar karya sutradara Zack Snyder. Dengan visual yang unik dan khas, ditambah premis yang sederhana dan adegan penghabisan darah yang apik, film ini patut kalian tonton. Disamping itu kelemahan pada film ini terletak pada tidak universalnya film ini dan dikhususkan kepada orang dewasa (bukan film keluarga dan anak kecil) Skor dari saya 3/5 ⭐ Prepare For Glory!

Posting Komentar untuk "Review Film 300 (2006)"